Ramalan JOYOBOYO : Satrio Piningit (6)


Pasca goro - goro besar melanda planet bumi (antara lain terjadi kiamat bumi, perang besar, perang dunia, serangan jatuhnya benda angkasa, bencana alam terus-menerus) dan pulihnya jagad bumi manusia seperti sediakala menjadi normal kembali maka ratu adil alias satrio piningit alias satrio pinandito sinisihan wahyu didampingi titisan atau reinkarnasi terbaru Sabdo Palon akan tampil memimpin kejayaan Nusantara dan bumi selatan yang berpenduduk bangsa kulit berwarna. Sedangkan bangsa kulit putih dan bangsa berkulit kuning bukan menjadi urusan beliau. Demikian ucapan Sabdo Palon tatkala muncul pertama kali setelah menghilang selama limaratus tahun sejak runtuhnya Majapahit.

Sesuai ramalan Joyoboyo bersinggungan munculnya sang ratu adil alias satrio piningit dan juga sesuai ucapan Sabdo Palon di atas dengan sendirinya kedua tokoh pemimpin Nusantara tersebut adalah dwi-tunggal satu sama lain saling melengkapi dan tidak saling bertentangan. Tugas atau peran Sabdo Palon ialah mengadakan "fit and propher test" terhadap satrio piningit. Sejak pertama muncul Sabdo Palon sudah menyediakan kursi singgasana kosong, dan barang siapa sanggup duduk di atasnya maka dialah yang akan diangkat sebagai raja. Sebagai gambaran struktur negara modern Sabdo Palon akan berperan sebagai "yudikatif" sekaligus "legislatif", Satrio Piningit memegang tampuk pemerintahan "eksekutif".


Sabdo Palon memang telah muncul akan tetapi Satrio Piningit belum ada atau belum maju ke hadapan Sabdo Palon. Mengapa? Satrio Piningit belum menerima wahyu Illahi atau pulung gaib wahyu keprabon karena memang belum tiba saat yang tepat. Kapan dan di mana keberadaan Sabdo Palon dan calon Satrio Piningit memang belum ditemukan selama mereka belum muncul karena sebab besar atau goro-goro besar belum terjadi. Dalam teori revolusi mbah karl marx dan mbah lenin, "pimpinan akan muncul tatkala segenap rakyat sudah siap untuk mengadakan revolusi." Pemimpin revolusi tidak akan mengumumkan kapan memulai suatu revolusi, rakyatlah yang merasa kehidupannya keterlaluan menyengsarakan dan tidak lagi mempercayai negara. Tatkala itulah seorang pemimpin tampil maju ke depan untuk memimpin rakyat yang sudah matang hendak berevolusi.
 
Berikut ini bait - bait yang menggambarkan kemunculan satrio piningit yang dilontarkan oleh Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo dari Kediri pada abad kesebelas masehi:

selet - selete yen mbesuk ngancik tutuping tahun
sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu
bakal ana dewa ngejawantah
apengawak manungsa

 
Kelak menjelang tutup tahun sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu. Akan muncul dewa turun ke bumi yang berwujud seorang manusia (satrio piningit).


****