Abad kesebelas masehi seorang raja sekaligus nujum dari Jawa
bagian Timur merumuskan "Jongko Joyoboyo" atau "jaman
Joyoboyo" yang akan terjadi pada masa depan. Tanda-tanda datangnya
Jangka/Jongko Joyoboyo tersebut sudah dekat ialah jika pada suatu masa,
"terdapat kereta yang bisa berjalan tanpa kuda atau kendaraan bermesin",
"pulau Jawa berkalung besi atau rel kereta api", "manusia
berhasil menciptakan kapal yang terbang di udara atau pesawat",
"terdapat jembatan tanpa ada sungai di bawahnya atau jembatan
layang", "tidak ada tawar-menawar di pasar swalayan, sehingga sunyi - sepi
sekali".
Besuk
yen wis ana kreta tanpa jaran.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Prahu mlaku ing dhuwur awang - awang.
Kali ilang kedhunge.
Pasar ilang kumandhang.
Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Prahu mlaku ing dhuwur awang - awang.
Kali ilang kedhunge.
Pasar ilang kumandhang.
Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Masa berlangsung
Jongko Joyoboyo terjadi hampir berbarengan atau sebelum datangnya masa
"Wolak-walik ing jaman" atau "jaman yang terbolak-balik".
Tanda-tanda manusia bakal menemui wolak-walik ing jaman iala jika suatu
masa, "bumi terasa makin sempit saja akibat penduduk terus
bertambah", "setiap jengkal tanah kena pajak", "manusia
jadi kuda penarik beban dan bahan bakarnya nasi pecel", "kaum hawa
mengenakan pakaian pria".
Bumi
sangsaya suwe sangsaya mengkeret.
Sakilan bumi dipajeki.
Jaran doyan mangan sambel.
Wong wadon nganggo panganggo lanang.
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-walike jaman.
Sakilan bumi dipajeki.
Jaran doyan mangan sambel.
Wong wadon nganggo panganggo lanang.
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-walike jaman.
Wolak-walik ing jaman dan jongko Joyoboyo
berlaku secara matematis yakni selalu dimulai pada angka tahun khusus yang
tidak bisa dibolak-balik atau jika diwolak-walik akan sama saja jumlah angka
hasilnya periodisasi berulang tiap seratus satu tahun yakni jatuhnya pada
tahun kembar dua digit dan dimulai sejak abad kedua belas - seratus tahun sejak
masa kehidupan sang nujum itu sendiri hidup di abad kesebelas.
"wolak-walik ing jaman" berupa peristiwa besar yang terjadi pada abad
keduabelas dalam "jongko Joyoboyo" di tahun kembar pertama jatuh pada
1212 yakni peristiwa besar tampilnya seorang rakyat jelata bernama Arok mulai
memimpin pasukan untuk menyerang Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung. dan juga
kerajaan Kediri. Dalam sejarah peristiwa di abad keduabelas itu merupakan
kudeta pertama di Nusantara. Arok kelak marak sebagai seorang raja bergelar Sri
Rajasa dan sebagai pendiri dinasti Majapahit.
Jongko Joyoboyo di tahun kembar kedua 1313 wolak-walik ing jaman yang besar ialah terjadinya peristiwa serangan pasukan Majapahit yang dipimpin Gajahmada terhadap para sahabat Raden Wijaya yang memberontak terhadap Majapahit tatkala Raden Wijaya wafat dan digantikan oleh Kala Gemet. Gajahmada kelak marak sebagai mahapatih Majapahit.
Jongko Joyoboyo di tahun kembar kedua 1313 wolak-walik ing jaman yang besar ialah terjadinya peristiwa serangan pasukan Majapahit yang dipimpin Gajahmada terhadap para sahabat Raden Wijaya yang memberontak terhadap Majapahit tatkala Raden Wijaya wafat dan digantikan oleh Kala Gemet. Gajahmada kelak marak sebagai mahapatih Majapahit.
Tahun kembar ketiga 1414 Majapahit dilanda perang paregreg, musuh-musuh Majapahit dibantu oleh Cheng Ho yang mendarat dari kapal-kapal mewah berangkat dari Tiongkok tiba pertama kali di Jawa di wilayah Semarang. Cheng Ho juga menyebarkan Islam, mengakibatkan semakin cepat Majapahit yang beragama Hindu-Buddha meluncur menuju masa keruntuhannya. Dan mulailah berdiri kerajaan Islam pertama di Jawa yakni Demak.
Tahun kembar keempat 1515 terjadi kedatangan bangsa Portugis dan berhasil berkuasa di Malaka, mereka mulai bersiap-siap menyerang pulau Jawa. Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Pangeran Sabrang Lor atau Patiunus yang berusaha mengusir Portugis dari Malaka dengan mengirimkan armada kapal perang gabungan Demak-Majapahit-Banten-Aceh ke wilayah yang diduduki oleh Portugis di Selat Malaka yang sangat strategis jalur laut penting kapal yang menuju wilayah Nusantara. Armada gabungan tersebut gagal merebut Malaka dari tangan Portugis yang lebih unggul dari segi teknologi kapal dan persenjataan di kapal.
Tahun kembar kelima 1616 baru beberapa tahun marak sebagai raja, Sultan Agung ing Ngalogo dari kerajaan Mataram mulai menyusun pasukan dan kekuatan militer lainnya untuk mengusir Belanda dari wilayah Batavia. Serangan Mataran terhadap Batavia 1628-1629 tidak berhasil mengusir Belanda dari Batavia. Sultan Agung sudah mengerahkan semua kekuatan pasukan darat dan lautnya kira-kira duaratus ribu pasukan.
Tahun kembar keenam 1717 terjadi peristiwa Untung Suropati yang terus bertahan terhadap serangan Belanda hingga akhirnya Untung Suropati tewas di benteng pertahanannya di daerah Bangil. Perjuangan pasukan Untung Suropati terus dilanjutkan dengan menggabungkan diri bersama pasukan dari Surabaya dan bersama-sama menahan pasukan penakluk Belanda yang datang dari wilayah Mataram Jawa Tengah. Belanda tetap unggul karena lebih unggul dalam hal persenjataan dan strategi perangnya.
Tahun kembar ketujuh 1818, perang Jawa meletus, seorang pangeran Diponegoro memimpin perlawanan terhadap Belanda. Belanda memang sedang mengadakan serangan penaklukan di seantero penjuru Nusantara dalam rangka menyatukan wilayah Nusantara yang tunduk takluk pada pemerintah Hindia Belanda yang sedang berusaha untuk memenuhi kebutuhan berbagai macam produk yang sangat dibutuhkan di pasar Eropa.
Tahun kembar kedelapan 1919 terjadilah revolusi Oktober di Rusia dan untuk pertama kalinya berdiri sebuah negeri sosialis yang berideologi marxist-leninis/ komunis. Di Hindia Belanda Baars, Snevliet adalah yang pertama memperkenalkan ajaran sosialisme atau marxisme dan mendirikan ISDV pada sekitar tahun kembar tersebut. Muara daripada ISDV adalah Partai Kamunis Indonesia yang hanya dalam dua tahun sejak berdiri mampu mengorganisir pemberontakan di Sumatera Timur yang banyak terdapat perkebunan luas milik swasta dan pemerintah Hindia Belanda.
Jongko Joyoboyo yang paling dekat dari 2010 saat ini adalah yang akan dimulai pada tahun kembar kesembilan 2020. Tekone wolak-walik ing jaman dan tekone jaman Joyoboyo atau jongko Joyoboyo sudah lengkap segala sesuatu yang menjadi pertandanya. Tanda-tanda yang disebutkan di awal tulisan ini sudah lunas dan lengkap terbukti semuanya. Maka yang seharusnya bakal terjadi ialah peristiwa besar paling dahsyat atau stadium tingkat lanjut pada masa kesembilan Jongko Joyoboyo di masa wolak-walik ing jaman kali ini.
Peristiwa besar di tahun kembar mendatang adalah berhentinya wolak-walik ing jaman, atau terhentinya jaman terbalik-balik menjadi jaman baru, perubahan itu dapat terjadi setelah terjadi sesuatu peristiwa Yang Maha Besar.
Ada pun skenario lainnya yakni terus bersinambungnya Jongko Joyoboyo menuju masa kesepuluh, dan itu berarti terus berlanjutnya masa "wolak-walik ing jaman" untuk seratus tahun mendatang. Dan itu artinya penderitaan manusia golongan tertentu di jaman terbalik-balik dan membingungkan akan berlanjut terus.
**********
0 komentar: (+add yours?)
Posting Komentar