Revolusi industri pertama kali di dunia pada abad 18 berlangsung
di Inggris telah mengubah dunia memasuki kurun jaman edan, sebagaimana
diramalkan oleh Raja Kediri, Sri Aji Joyoboyo pada abad kesebelas sesudah
masehi. Mesin uap, tenaga listrik, mobil, pesawat dan sebagainya mulai berhasil
ditemukan umat manusia. Semua mesin-mesin itu mampu bergerak sendiri dan
menghasilkan tenaga segila-gilanya tak mengenal lelah. Kemajuan teknologi sejak
abad 18 itu tak dapat terbendung lagi yang puncaknya pada 1980-an komputer
pribadi mulai dikembangkan di Amerika Serikat, pengembangan terus-menerus
prosesor mikro menghasilkan berbagai perangkat mini yang praktis antara lain
telepon seluler dan komputer tenteng dan jinjing. Kemajuan lain di bidang
senjata puncaknya berupa peluru kendali berproyektil nuklir yang dapat
menjangkau jarak separoh planet bumi. Kemajuan teknologi ruang angkasa ialah
suksesnya pendaratan wahana manusia di planet Mars dan keberhasilan manusia
menjejakkan kaki di bulan.
Jaman edan terdiri dari bagian yang bagaikan dua sisi
mata uang, sisi yang satu yakni jaman luar biasa, jaman modern dan sisi lainnya
ialah jaman gila. Manusia berjingkrak jingkrak dan bertingkah gila menjadi
tontonan di media layar kaca dan di atas panggung dengan imbalan besar, di
pihak lain para sponsor dari perusahaan besar membiayai semua yang edan-edan
itu dengan imbalan iklan bagi produk yang mereka hasilkan agar semakin dibeli
banyak orang.
Jaman luar biasa atau jaman modern yang menghasilkan
kemajuan di bidang komunikasi ialah telepon seluler, di mana-mana orang bicara
sendirian, tertawa sendirian, dan kadang-kadang teriak sendirian padahal di
seberang sana tidak terdengar suara sahutan dari pesawat yang dipergunakannya.
Peperangan antarnegara, maraknya kiprah para teroris atau
pejuang dan berbagai kejahatan semakin aneh-aneh saja: membuang bayi, mutilasi,
mabuk narkotika dan zat adiktif, dan sebagainya. Juga cara berpakaian kaum
lelaki memakai perhiasan kaum wanita contohnya pakai anting-anting, atau wanita
pakai celana laki-laki dan seterusnya. Juga kaum wanita kini berkat emansipasi
telah berhasil menduduki jabatan tinggi di segala bidang sehingga menggeser
peran pria yang berakibat semakin kehilangan peluangnya dalam dunia kerja.
Kemajuan teknologi pada suatu ketika akan mencapai
titik kenyang sebagaimana Marx memprediksinya, "kapitalisme sedang
menggali lubang kuburnya sendiri." Untuk mengelakkan kehancuran maka
solusi yang biasanya digunakan ialah meletuskan perang dunia agar industri
senjata dapat bergiat kembali. Untuk saat sekarang Amerika Serikat menciptakan
tokoh teroris dan selanjutnya menjadi target buruannya, semua itu demi terus
jayanya roda perkembangan kapital milik mereka.
Sejak negeri sosialis pertama di dunia Sovyet Uni berdiri
melalui Revolusi Oktober 1917, maka negeri kapitalis diam-diam bekerja sama
dengan fasis Jerman Hitler untuk membendung kemajuan Sovyet Uni. Kegagalan
Jerman dalam perang dunia kedua menyerang Rusia mengakibatkan Amerika Serikat
berbalik memukul Jerman bersama-sama Sovyet Uni. Dan pada gilirannya Amerika
dan sekutunya berkampanye untuk melenyapkan negeri Sosialis pertama itu dalam
perang dunia dingin. Sovyet Uni berantakan terpecah-pecah menjadi
republik-republik mandiri.
Semua itu berlangsung berkat kemajuan teknologi senjata yang
luar biasa di jaman luar
biasa (edan). Perubahan pola berpikir dan berperilaku umat manusia terus
mengalami perkembangannya dan di satu sisi peranan agama yang dominan
membendung perilaku aneh-aneh dan edan, dan di sisi lain manusia dihadapkan
pada godaan atau kebutuhan terhadap barang-barang mewah hasil industri antara
lain mobil mewah, pakaian mewah, alat-alat komunikasi mewah dan segala yang
mewah, dan semuanya itu membutuhkan dana untuk membelinya.
Sang Buddha mengatakan, "segala sesuatu yang berupa barang berharga atau kekayaan adalah sumber daripada penderitaan manusia di dunia."
"Pancen wolak-waliking jaman, amenangi jaman edan,
ora edan ora kumanan, sing waras padha nggagas, wong tani padha ditaleni, wong
dora padha ura-ura, beja-bejane sing lali, isih beja kang eling lan
waspadha," kata Joyoboyo.
Maka ramailah orang ikut - ikutan melakukan
perbuatan edan seperti mengkorup uang negara agar ikut kebagian menikmati harta
dan pangkat maupun wanita.
Di Nusantara para punggawanya di masa Orde Baru melakukan
berbagai korupsi besar-besaran yang menghasilkan trilyader dari sebagian rakyat
Nusantara, dan juga menghasilkan kaum miskin-papa dalam jumlah jutaan orang.
Padahal kekayaan alam Nusantara tidak terbatas jumlahnya dan seharusnya dapat
membikin ratusan juta rakyat hidup gemah ripah loh jinawi. Yang terjadi
kemudian akibat ekonom Orde Baru berupa menggunungnya utang negara yang harus
dilunasi anak cucu sampai tujuhpuluh turunan.
Lebih lanjut lagi di era reformasi yang dimulai sejak Orde
Baru ambruk di dewan perwakilan rakyat yang terhormat terjadi perkelahian mulut
dan anggota tubuh antar sesama anggota dewan sendiri. Mereka digaji dengan uang
rakyat salah satunya untuk menunjukkan perilaku yang santun.
Untuk solusi mengakhiri jaman edan itulah sang prabu
Joyoboyo menyebutkan "notonogoro" yang artinya bisa berbagai macam,
dan salah satunya antara lain, "menata kembali daripada segala kekacauan
yang terjadi di jaman edan." Siapapun yang mampu menata kembali jaman edan
yang puncaknya adalah meletusnya besar-besaran kekacauan di jagad bumi manusia
dan jagad alam semesta. Dan selanjutnya sang "notonogoro" menciptakan
atmosfir baru bagi terbentukkan tatanan dunia baru dan memimpin Nusantara
memasuki "jaman baru".
Notonegoro dalam
arti yang lain ialah sekumpulan suku kata nama pemimpin Nusantara yang kelak
memerintah di jaman baru yang berbentuk kerajaan. Sah-sah saja jika sukukata
notonogoro juga dipergunakan untuk akhiran nama pemimpin negara Nusantara yang
berbentuk selain kerajaan, yakni dalam negara republik saat ini.
******
0 komentar: (+add yours?)
Posting Komentar