1998 Orde Baru jatuh, bersamaan pula saat itu periode jaman
kalabendu atau kolobendu memasuki awal babak akhir, dan bersamaan dengan
datangnya milenium ketiga yang sudah di ambang pintu. Agama Islam yang sudah
bertahan selama limabelas abad itu konon akan tetap berjaya hingga akhir jaman
yakni sampai hari kiamat, kini sedang menghadapi masalah dengan negara adidaya
Amerika Serikat yang sedang memburu teroris garis keras dan fundamentalis
Islam, berarti juga sama-sama sedang memasuki babak akhir jaman kolobendu
seperti yang diramalkan oleh sang prabu Joyoboyo yang hidup seribu tahun yang
silam.
Pertanyaan yang selalu mengusik siapa pun ialah kapankah
babak akhir jaman kolobendu itu? Menurut sang prabu dari kerajaan Kediri itu,
"Di jaman kalabendu manusia Nusantara akan selamat jika selalu mawas diri
dan tidak sekali-sekali meremehkan orang yang membela kebenaran bagaikan
manusia-dewa." Sedangkan waktu yang tepat berakhirnya kolobendu sampai
awal datangnya jaman kalasuba ialah berbeda-beda prosesnya dalam masing-masing
bidang.
iki
dalan kanggo sing eling lan waspada
ing zaman kalabendu Jawa
aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa
ing zaman kalabendu Jawa
aja nglarang dalem ngleluri wong apengawak dewa
Kolobendu bisa berarti jaman antitesis yakni tesis-tesis memasuki fase siklus selanjutnya, antitesis atau pertarungan atau pertempuran dalam segala hal, sehingga jaman kolobendu berarti jaman pertarungan dalam segala bidang, pertarungan antarnegara, persaingan kekuatan militer, pertempuran ilmu pengetahuan dan filsafat, pertempuran budaya, pertempuran ekonomi, pertarungan ideologi, pertikaian umat beragama, pertempuran kelas sosial, persaingan mode, dan seterusnya. Kelak setelah berlalunya jaman antitesis atau jaman kolobendu akan memasuki jaman kesempurnaan atau jaman sintesis yang disebut oleh sang prabu Joyoboyo sebagai jaman kolosubo atau kalasuba.
Jaman kesempurnaan dalam soal lingkungan hidup itu bisa digambarkan kelak setelah minyak bumi habis dan bahan bakar ramah lingkungan berhasil ditemukan umat manusia, sehingga polusi dunia mencapai angka nol. Juga di sektor industri ditemukan bahan-bahan yang ramah lingkungan, sampai pengelolaan sampah nuklir berhasil dikelola dengan baik. Dan seterusnya, juga di bidang lainnya mencapai kesempurnaan.
Jadinya wajar-wajar saja sekarang ini di Nusantara terjadi gonjang-ganjing yang parah tatkala memasuki akhir jaman kolobendu. Nusantara adalah pusat atau punjer atau pancer dunia dari mana segala peristiwa di jagad bumi manusia berawal dan berakhir, juga hal lainnya selalu terpicu dari tempat ini.
Kolonialisme mulai dikibarkan oleh bangsa kulit putih pada abad kelimabelas karena dipicu untuk memburu rempah-rempah yang berasal dari Nusantara langsung dari sumbernya. Pada awal milenium ketiga perburuan terorisme Islam fundamentalis dan garis keras yang dicanangkan Amerika Serikat sejak gedung kembar di jantung Amerika diruntuhkan pada 2001 juga karena penduduk Nusantara merupakan muslim terbesar di jagad raya.
Nusantara yang
dipimpin Perdana Menteri sosialis-komunis Amir Sjarifoeddin pada masa
awal kemerdekaan juga memicu Amerika Serikat masuk lumpur hitam kekalahan besar
pada perang Asia Timur: Perang Korea, Perang Vietnam/Indocina untuk melenyapkan
negeri sosialis-komunis.
Nusantara dan Tiongkok bagaikan dua sisi mata uang wajah dunia sejak masa silam. Kebudayaan romawi-yunani tidak pernah berjaya di lautan dibandingkan Majapahit dan Tiongkok. Andaikata Romawi maupun kekalifahan Islam jaya di lautan maka mereka sudah menguasai dunia tanpa halangan apapun.
Nusantara dan Tiongkok bagaikan dua sisi mata uang wajah dunia sejak masa silam. Kebudayaan romawi-yunani tidak pernah berjaya di lautan dibandingkan Majapahit dan Tiongkok. Andaikata Romawi maupun kekalifahan Islam jaya di lautan maka mereka sudah menguasai dunia tanpa halangan apapun.
****
0 komentar: (+add yours?)
Posting Komentar