Peran Desainer Grafis Pada Masa Yang Akan Datang


Oleh : Yongky Safanayong – 2006


Desain Grafis atau Desain Komunikasi Visual adalah salah satu disiplin profesi yang bebas dan tidak terikat oleh satu struktur karir. Kini, desainer grafis tidak dibatasi oleh bentuk-bentuk, buku standar, deskripsi pekerjaan. Siapapun dapat menyebut dirinya berprofesi sebagai desainer grafis, lalu apa nilai tambah bagi yang menekuni pendidikan berjenjang S1? Bahwa gelar kesarjanaan tidak mutlak menjamin untuk keberhasilan seorang yang berpredikat desainer grafis. Suatu pilihan apa yang lebih penting, gelar atau kemampuan atau kedua-duanya atau lainnya.
Ada banyak pilihan karir seorang desainer grafis seperti creative / art director, designer, freelance, teacher, teacherfreelance, owner + director, designer + director, designer + manager, consultant dan lain-lain.
Lapangan profesi : studio/biro desain, advertising, production house, publishing, editorial, in house designer, institusi pendidikan dan lain-lain.
Dalam peranan desainer grafis pada masa yang akan datang, desainer grafis yang bernilai seperti apa yang akan dipilih? Tentunya tidak ada satupun diantara saudara yang ingin memilih peran yang nilai (value)nya rendah.

Empat (4) tuntutan sebagai tolok ukur proses kreatif seorang desainer grafis :
  1. Wawasan
    Termasuk daya persepsi, keterbukaan dalam berpikir.

  2. Penalaran
    Termasuk daya apresiasi, kemampuan analisis, kemampuan berpikir logis.

  3. Estetik
    Termasuk daya apresiasi, daya ekspresi serta kemampuan berpikir kreatif.

  4. Attitude (sikap)
    Termasuk mentalitas, kemampuan berpikir integral dan berkenaan dengan ketiga-tiganya seperti yang tersebut diatas.
Keempat aspek tersebut di atas meliputi : perilaku, pengetahuan, pengalaman, kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, kemampuan, kecenderungan, potensi dan nilai-nilai pola pikir serta karakteristik seorang desainer yang dipengaruhi prinsip-prinsip moral (adat-istiadat, kebiasaan, tingkah laku, watak, dan cara hidup) dan etika yang diterima.
Pada pendidikan DKV khususnya di Indonesia, siswa perlu dilatih mengembangkan sense, mind, feel/intuisi serta spirit yang senantiasa bersyukur kepada pencipta, berinteraksi dengan sesama dan lingkungan hidup.
Perkembangan dan perubahan yang sangat cepat terjadi terus menerus melalui proses globalisasi dan membawa dampak yang sangat luas, ada goncangan budaya yang bersifat fundamental baik yang sifatnya positif maupun negatif, sehingga muncul multi wacana yang berpotensi untuk kemajuan dan pada saat yang sama terjadi konflik budaya.
Tantangannya, apa yang dapat disumbangkan dari saudara untuk hidup berkebudayaan, sebagai insan budaya, peran selaku apa yang dapat dipilih?
Peluangnya, sebagai insan budaya kita dapat mengambil atau memilih peran selaku :
  1. Insan pencipta : desainer, artis.
  2. Insan pemikir, pendidik, perintis : guru, inovator, filsuf.
  3. Insan pengamat, penilai : budayawan, kritikus.
  4. Insan yang ikut peduli akan keberlangsungan ekosistem.
  5. Insan penyelenggara/organisatoris hasil budaya : manajer, pelaku industri, pemrakarsa.
  6. Gabungan dari insan tersebut diatas.
Untuk itu, diperlukan persiapan/membuat satu strategi dengan kesadaran baru dan sikap positif, berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai dan dikerjakan antara lain :
  1. Visi dirumuskan secara jelas.
  2. Kepemimpinan yang etis dan partisipasif.
  3. Memiliki berbagai informasi, sistematis dalam memecahkan permasalahan.
  4. Mampu berpikir kreatif dan integral, berinisiatif, berwawasan multi kultural, keterbukaan terhadap networking, senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tuntutan dan kebutuhan, senantiasa meningkatkan kompetensi dalam komunikasi secara teknis (manusia – alat) dan praktis (manusia – manusia).
Senantiasa berkeinginan untuk belajar :
  1. Belajar dari kebesaran Sang Pencipta.
  2. Belajar dari alam.
  3. Belajar dari sumber daya manusia, antara lain karya-karya seni dan desain para pendahulu.
  4. Belajar dari warisan budaya.
  5. Belajar dari kesalahan-kesalahan.
Penutup :
Desainer grafis yang ideal dan profesional mempunyai tanggung jawab untuk peningkatan harkat manusia, disamping kepentingan bisnis atau keuntungan personal.
Diharapkan pada masa yang akan datang saudara-saudara menjadi unggulan-unggulan yang bermartabat dan berkarakter, sebagai insan budaya yang senantiasa bersyukur kepada Sang Pencipta dan mampu membawa rahmat bagi manusia dan bangsa, yang peduli pada peningkatan kesejahteraan manusia dan peduli pada keseimbangan sistem ekologi.