Sekelompok jurnalis dari stasiun televisi  mengklaim telah menemukan 
benda yang dianggap sebagai piramida di  Gunung Sadahurip, Garut, Jawa 
Barat. Mereka juga menemukan benda mirip  prasasti yang terbuat dari 
batu.
"Kami menemukan sebuah benda yang mirip prasasti berbentuk oval dan ada ukir-ukiran," kata Ali Taba, Jurnalis Trans7 dalam perbincangannya dengan beberapa Media Jumat 6 Januari 2012.
"Kami menemukan sebuah benda yang mirip prasasti berbentuk oval dan ada ukir-ukiran," kata Ali Taba, Jurnalis Trans7 dalam perbincangannya dengan beberapa Media Jumat 6 Januari 2012.
Benda mirip prasasti tersebut, 
lanjutnya, terbuat dari batu tapi  dengan ornamen berbeda dengan 
prasasti umumnya. “Tekniknya seperti  dicungkil. Ada semacam butir-butir
 pigmen,” katanya.
Mereka  menemukan benda mirip prasasti ini 
setelah menggali tanah sedalam 50  centimeter (cm) di kaki Gunung 
Sadahurip. “Posisi itu seperti  menunjukkan pintu masuk,” ujarnya yang 
mengaku saat menggali bersamaan  dengan hujan besar pada siang sampai 
sore hari.
Temuan ini kemudian disampaikan ke Tim Katastropik Purba untuk menjadi bahan dalam proses eskavasi. Tim Katastropik, menurutnya, sangat senang atas temuan ini.
Saat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Iwan Sumule, membenarkan bahwa beberapa jurnalis telah bertemu dengan dirinya untuk menyampaikan temuan mereka.
Temuan ini kemudian disampaikan ke Tim Katastropik Purba untuk menjadi bahan dalam proses eskavasi. Tim Katastropik, menurutnya, sangat senang atas temuan ini.
Saat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Iwan Sumule, membenarkan bahwa beberapa jurnalis telah bertemu dengan dirinya untuk menyampaikan temuan mereka.
"Kami senang karena banyak inisiatif dan
 partisipasi masyarakat dari  berbagai kalangan," kata Iwan. Dia menilai
 temuan ini tetap berharga  meski di kemudian hari ada tim lain yang 
akan melakukan eskavasi  Piramida Garut. 
Mengenai riset piramida ini sendiri, staf khusus Presiden Andi Arief mengatakan proses telah masuk ke tahap akhir, finishing. Tim ahli masih harus penuhi satu tahap scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi.
Tim juga mendengarkan masukan secara informal dari para geologis, vulkanologis, arkeologis senior, ahli filologi, Fakultas Ilmu Budaya UI, periset Bandung, penulis produktif A Samantho, Penulis dan pembawa acara TV serta pemilik perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah melakukan pertemuan dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen Kepurbakalaan.(vivanews.com)
Mengenai riset piramida ini sendiri, staf khusus Presiden Andi Arief mengatakan proses telah masuk ke tahap akhir, finishing. Tim ahli masih harus penuhi satu tahap scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi.
Tim juga mendengarkan masukan secara informal dari para geologis, vulkanologis, arkeologis senior, ahli filologi, Fakultas Ilmu Budaya UI, periset Bandung, penulis produktif A Samantho, Penulis dan pembawa acara TV serta pemilik perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah melakukan pertemuan dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen Kepurbakalaan.(vivanews.com)
 
 Twitter
Twitter Facebook
Facebook RSS
RSS
 
 

1 komentar: (+add yours?)
kunjungan gan .,.
Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.
Posting Komentar