Penemuan Piramida Garut

1 komentar

Sekelompok jurnalis dari stasiun televisi mengklaim telah menemukan benda yang dianggap sebagai piramida di Gunung Sadahurip, Garut, Jawa Barat. Mereka juga menemukan benda mirip prasasti yang terbuat dari batu.
"Kami menemukan sebuah benda yang mirip prasasti berbentuk oval dan ada ukir-ukiran," kata Ali Taba, Jurnalis Trans7 dalam perbincangannya dengan beberapa Media Jumat 6 Januari 2012.
Benda mirip prasasti tersebut, lanjutnya, terbuat dari batu tapi dengan ornamen berbeda dengan prasasti umumnya. “Tekniknya seperti dicungkil. Ada semacam butir-butir pigmen,” katanya.

Mereka menemukan benda mirip prasasti ini setelah menggali tanah sedalam 50 centimeter (cm) di kaki Gunung Sadahurip. “Posisi itu seperti menunjukkan pintu masuk,” ujarnya yang mengaku saat menggali bersamaan dengan hujan besar pada siang sampai sore hari.

Temuan ini kemudian disampaikan ke Tim Katastropik Purba untuk menjadi bahan dalam proses eskavasi. Tim Katastropik, menurutnya, sangat senang atas temuan ini.

Saat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Iwan Sumule, membenarkan bahwa beberapa jurnalis telah bertemu dengan dirinya untuk menyampaikan temuan mereka.

Kaos METAL -

0 komentar





 code : MUSIC01

Kaos SEPULTURA

0 komentar



SEPULTURA in your Cloth.



Siapakah Desainer Lambang Garuda Pancasila ?

0 komentar



Sejarahnya berawal pada tahun 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.